Tinggal dirumah wakil kepala sekolahku membuat aku lebih tenang untuk belajar,selain kamar yang kutempati lebih nyaman untuk belajar beliau bapak tuan rumah ini sangat mendukung penuh dalam hal belajar.Biasanya aku belajar di ruang tamu dan dipan untuk tempat tidurkupun di ruang tamu dekat tembok yang belum di aci ( dihaluskan ).Dan lemari bajuku pun di ruang tamu dan hanya sebuah meja kecil yang kututup kiri kanan dan belakang dengan triplek bekas ..sedangkan bagian depan atau tutupnya hanya kupasang taplak meja buat menutup baju baju yang kupunya..itulah meja kecil yang kubagi 2 untuk baju dan buku buku sekolah..
Bagaimana lemari baju anggota keluarga selain aku ? yah normal lah…lemari besar yang bagus pada jaman itu.Tapi ya begitulah adanya..Lain dengan di rumah bapak wakil kepala sekolahku…kayak fasilitas kost standar. Meski setiap hari diteriaki sang anak anak tuan rumah…tapi aku lebih betah disini..semuanya hobby belajar..dan mau tahu berita up date pun setiap hari tinggal baca Koran langganan bapak …Tapi biasanya yang aku baca hanya jika ada puisi..cerpen atau yang bersifat sastra aja…
Pelan pelan rasa ingin memiliki pacar di hatiku makin pudar…bagiku sudah cukup melihat Valent menyakiti perasaan meski rasa sakit itu tak kunjung hilang..Suatu sore saat les bahasa Inggris di sekolah kelasku dan kelas Koko pacarnya Valent dijadikan satu ruangan karena biar tidak buang buang energy bagi guruku yang memberikan les. Aku agak gak enak hati…karena sudah pasti Valent pasti duduknya milih di sebelah Koko..dan benar juga …saat kelas B masuk ke kelas kami…Valent and the Gank berteriak kegirangan karena sang pangeran yang dicintai Valent mendatangi nya…Aku hanya diam…menahan rasa yang tak mungkin ku ungkapkan…aku pura pura cuek..meski getaran hati ini terdengar berdenyut cepat....grogi..keki..kecewa..cemburu..benci ..bercampur aduk dalam hati….
Akhirnya mulailah Tanya jawab dan mengerjakan soal…aku dapat giliran pertama untuk maju dan menyelesaikan soal yang diberikan bu Endang guru bahasa Inggrisku………Spontan Valent and the Gank teriak…” hhuuuuuuuuuuu….” Dengan menahan nafas yang menyesakkan aku maju dan mulailah mengerjakan….meski terdengar ocehan ocehan gank Valent…aku terus saja mencoba mengerjakan soal di papan tulis….Ada juga sih kelompok yang gak setuju dengan perilaku Valent dan teman temannya ..tapi mereka pada takut komentar..maklum kalah pamor… Setelah beberapa saat aku berdiri menghadap ke peserta les…karena soal sudah aku selesaikan…..kemudian bu Endang mulai meng evaluasi dengan sesekali mengajak murid murid untuk mengatakan salah atau benar…..ramai sekali waktu itu…bukan masalah benar dan tidaknya …tapi mayoritas suara mengatakan jawabanku salah..!! …makin ciut nyali ini…beberapa kali kuhembuskan nafas keras…merapatkan bibir…kesal !!...dan bu Endang pun menyimpulkan bahwa jawaban yang kutuliskan ………….SAAA LAAH !!.....spontan riuh sekali suasana kelas dan lebih banyak cercaan yang terdengar…aku berjalan menuju bangkuku dengan lesu ..penuh rasa malu dan dongkolnya setengah mati….bukan masalah salah aau benarnya…tapi ocehan mereka itu yang bikin aku kesel….Dan entah kebetulan atau tidak …bu Endang meminta Koko menjawab pertanyaan yang ada di papan tulis yang sudah kukerjakan tapi salah…..spontan riuh lagi suasana kelas…tapi kali ini riuh karena dukungan Valent and the Gank yang men support habis majunya Koko untuk menggantikan jawabanku yang salah…Aku makin kesel …ingin rasanya kelasku ku ledakkan bom..biar berantatakan semua sekalian…..jelas aku berharap Koko tak bisa menjawab pertanyaan di papan tulis….kulihat seluruh ruangan ..kususuri wajah wajah teman temanku tak ada yang sehati dengan aku..kecuali pura pura tidak tahu…hanya satu teman di dekatku yang terlihat simpati padaku..dia Sri..yang jauh dari kategori teman yang ingin kudekati..orangnya biasa saja tapi aku melihat dia cewek yang mandiri dan dekat sekali dengan ibunya…karena aku pernah main ke rumahnya saat meminjam sesuatu…dan ibunya ramah banget……rumahnya kecil tapi rapi..dengan dinding kayu yang tertata rapi..ibunya seorang penjahit ..kalau bapaknya aku nggak tahu…karena belum pernah ketemu saat main ke rumahnya….
Sesaat aku tersadar bahwa bu Endang sudah mulai mengevaluasi hasil jawaban Koko dengan sesekali bertanya ke kami apakah jawabannya benar atau tidak…semua berteriak “ bee narr !!”…aku cemas menunggu kesimpulan bu Endang…kalau jawaban Koko benar…berarti aku semakin dipermalukan…..Akhirnya bu Endang mengatakan bahwa jawaban dari Koko…” saalahh !!
Ploong..!! ku hembuskan nafas keras..meski riuh kembaali terjadi..tapi setidaknya aku tidak terlalu malu dengan peristiwa ini…Koko adalah peraih rangking 1..aku merasa bahwa aku harus rangking 1 juga …itu penyemangatku………
Ujian Nasional selessai…seluruh ketegangan…beban mental..beban batin…jerih payah…cemas dan takut telah terlewati….kini saatnya santai menunggu pengumuman….di sekolah tak ada kegiatan yang pasti…semua seakan bebas beraktifitas…kecuali adik adik kelas yang tetap menjalani proses belajar mengajar seperti biasa………sebenarnya aku malas masuk…karena situasi bebas seperti ini berarti membebaskan siswa siswa untuk menjadi bingung…paling kumpul kumpul,,ngrumpi,,..tapi kalau yang lagi pacaran..ini kesempatan ngobrol ngobrol…curhat curhat…bagi aku…masuk adalah keterpaksaan…selain merasa nggak jelas kegiatannya…juga bikin capek…tapi mau nggak masuk lha wong aku tinggalnya di rumah wakil kepala sekolah….otomatis aku berangkat bareng bapak…
Saat ngumpul ngumpul seperti itu..aku sempat ditanyain Sri..” Kamu mau meneruskan sekolah dimana ?!..sambil memonyongkan mulut tanda bingung dan kuhadapkan wajah ini ke rumput di halaman sekolah tempat aku di jemur guru matematika dulu.. aku menjawab..” aku nggak nerusin sekolaah..gak punya uang..” saat itu aku teringat istrinya bapak wakil kepala sekolah yang katanya mau membiayaiku…tapi aku jelas nggak mau…dia kan harus membiayai anak anaknya juga…lagian aku mesti hidup dengan teriakkan dan jari telunjuk anak anak mereka…mending aku nggak sekolah…trus kerja di pabrik saja …pikirku saat itu. Dan ketika aku kembali melihat Sri..kulihat tangannya bergerak menyeka air matanya…ternyata dia menangis mendengar jawabanku…dan Sri bilang “ Kamu kan pinter…masak nggak nerusin sekolah..”…jawabanku tetap sama…” siapa yang akan membiayaiku Srii..?!..lalu Sri bilang “ kalau begitu biar aku bilang ke ibuku..biar kamu saja yang nerusin sekolah…daripada aku..”…Aku heran dengan kata katanya…tapi nggak mungkin lah sampai segitunya…
Aku memang tidak membayangkan..aku mau meneruskan sekolah…di SMP saja aku dibiayai suster…dan beliau saat itu sudah bertugas di Kalimantan…kami hanya berkomunikasi lewat surat. Menunggu hasil pengumuman bagiku hanya mau memastikan siapa yang juara parallel tahun itu..karena aku optimis masuk nominasi…hanya itu yang ku tunggu…bukan ijasah yang dipakai untuk melanjutkaan sekolah…karena didepanku sudah menunggu masa depan jauh dari dunia sekolah…
Tibalah saat yang ditunggu tunggu…hari pengumuman kelulusan…semua harap harap cemas..menunggu keputusan yang tertulis pada selembar kertas yang dimasukkan ke dalam amplop…….segera kami dikumpulkan di ruang kelas untuk diberi sedikit pejelasan dan kata kata dari wali kelas..kemudian beliau mengumumkan bahwa nilai tertinggi parallel jatuh pada kelas A…saat itu badanku terasa ada yang menyelimuti rasa dingin..cless…karena bukan kelas B yang berarti Koko sang juara…kebanyakan siswa tidak peduli dengan pengumuman ini..karena mereka menunggu amplop yang akan dibagikan…Tapi bagi aku sangat menunggu keberhasilan dari kelas A….Kemudian wali kelasku menyebutkan bahwa peraih nilai tertinggi adalah….” Aku !!”……………….. Yes !! ini yang kumahu…akhirnya kepedihan cinta mengantarkanku untuk jadi “SANG JUARA”.. Aku tak segembira mereka yang menerima dan membuka amplop yang menyatakan LULUS…….karena aku tak tahu apa langkahku selanjutnya….prestasiku tak ada artinya ..langkahku akan terhenti….karena tak ada lagi biaya……Aku pasti jadi pengangguran….
Ibu maafkan anakmu..smoga Tuhan memberikan kebaikan Nya di Alam Sana.
Seniman_tanpakarya@yahoo.com