Sabtu, 27 November 2010

Berandal itu Seni...

Sejak kutahu Dany hanya menganggap aku sebagai teman biasa, hari hariku terasa kacau…Setiap kali mendengar kabar tentang dia selalu ada rasa sakit dalam dada.Mungkin ini yang dinamakan patah hati..meski sikapnya tak berubah setiap kali bertemu denganku…tapi justru hal itu yang membuat diriku Nampak bodoh  di matanya…Usahaku untuk melupakannya membawaku kedalam kefrustasian yang amat sangat…..cinta pertama yang tak terwujudkan.

Rambut pirang gaya anak punk…baju seragam dikeluarkan…bersepatu tanpa pakai kaos kaki dan diinjak bagian belakangnya…tas sekolah yang dipanjangkan talinya hingga tas nyaris menyentuh lantai dengan tatapan sangar penuh dendam berjalan memasuki halaman sekolah….hanya teman dekat yang berani menyapa…
Itulah aku ketika itu …demi menutupi kepedihan hati yang kualami ..aku seperti orang stress…aku nggak pernah lagi belajar….apalagi mengerjakan PR…prestasiku hilang ditelan ketidakdewasaan …sering terdengar bisikan adik adik kelas yang takut jika aku lewat …aku tak lagi butuh teman …aku sering suka sendirian…mudah marah dan ngomong yang tak terarah.Masalahku semakin kompleks dengan sulitnya kehidupan perekonomian orang tuaku . SPP yang tak terbayar…buku buku yang tak sanggup terbeli membuat aku makin berat menjalani sekolah ….ditambah lagi wajahku semakin penuh jerawat dan aku terkena penyakit kulit ….seluruh tubuh gatal gatal dan bernanah…salep 88 bisa habis dalam 1 malam…..Hidupku terasa tak berarti dengan keadaan seperti itu….aku merasa menjadi sejelek jelek manusia…..benar benar merasa menjadi makhluk yang menjijikkan…pernah suatu sore ketika aku melakukan terapi kulitku dengan air hangat….datang ibu tiriku dengan 2 lembar daun pepaya utuh langsung memegangiku dan menggosok semua luka yang ada di tangan dan tubuhku dengan daun papaya yang dipakai sebagai sabun sambil marah marah….spontan aku menangis menjerit seperti anak kecil…
Tuhan tidak adil…itu yang terpikir di otakku….teman teman makin menjauh dari aku kecuali Dany yang masih tetap menitip pesan lewat teman agar aku tetap mempertahankan kepandaianku…dan satu sahabatku Heri Bertus ..Secara lahir aku sangat benci bila ada pesan dari Dany…tapi batinku tetap berharap dia selalu menyemangatiku….Aku menjadi malas ke sekolah..membolos adalah aktifitas baruku…dengan modal 1 batang rokok aku berbelok arah menyusuri rel kereta dan berhenti jika ketemu jembatan kereta atau rumah rumahan sawah yang jauh dari sekolah…sambil melempari mangga atau apapun yang bisa dimakan dalam kesendirianku..Ketika jam pulang sekolah sudah tiba, aku kembali kearah sekolah agar aku tetap seolah olah benar benar pulang dari sekolah secara wajar..
Seperti biasanya dari rumah aku tetap berangkat layaknya teman teman lain,aku tetap memasuki pintu gerbang tapi tidak menuju kelas melainkan  menuju ke belakang sekolah….sekolahanku saat itu pagar belakangnya hanya pagar bambu dan langsung bersebelahan dengan sawah. Bermodal 1 batang rokok yang kubeli eceran aku bersembunyi dibelakang bangunan sekolah sambil merokok dan biasanya selesai dari sana jika dirasa sepi dan aman aku melanjutkan perjalanan menyusuri rel kereta api tebu seperti hari hari kemarin.
Rokok mulai nyaris habis, seperti biasa aku memastikan situasi samping sekolah sepi untuk meneruskan petualangan….aku berjalan ke tepian pojok bangunan dan melongokkan kepala untuk melihat keadaan….saat aku melonggokkan kepala, tanpa tahu ternyata diujung seberang tembok yang perlawanan juga ada kepala yang sedang melihat keadaan disamping sekolah……….Badala..!!!
Guruku yang terkenal keras dan disiplin sedang menanti aku keluar….rupanya dia tahu dari awal keberadaanku…aku berpikir ,,ini pasti penjaga kantin yang ngasih informasi………akhirnya aku di jemur di bawah tiang bendera di tengah halaman tempat upacara…..sampai jam pulang selesai…setiap  suster suster biara yang lewat melihatku sambil geleng geleng kepala…..( sekolahku satu lingkup dengan biara )….lucunya lagi karena sekolahku depannya jalan utama kearah Sukoharjo ada anak anak SD yang lewat…melihat aku tertawa sambil menunjuk nunjuk ke arahku….Besuknya aku dari rumah langsung berpetualang nggak mampir kesekolah dulu….takut dijemur lagi…..
Begitu terus setiap hari tanpa sepengetahuan orang tuaku….kadang aku beranikan diri masuk ikut pelajaran sampai istirahat pertama ..habis istirahat menghilang….yang paling sedih adalah ibu wali kelasku…ketika aku mau cabut saat istirahat beliau menunggu di depan kamar mandi,.. karena beliau tahu jika aku mau cabut selalu beralasan mau ke kamar mandi….
Betapa kagetnya aku saat wali kelasku sudah berdiri menungguku dengan tangan bersedekap dan pasang senyum sinis melihat kekagetanku…beliau mulai menginterogasi dengan sikap tegas dari seorang ibu dan kulihat beliau meneteskan air mata saat kuceritakan apa yang terjadi pada kehidupanku  di rumah dan masalah yang membuat aku malu untuk masuk sekolah….sambil menghapus air mata,beliau memohon agar aku masuk kelas lagi…dan aku menurutinya…. Kulihat  beliau merasa bersalah karena tidak bisa berbuat apa apa…hanya mengingatkanku agar rambutku dipotong dan tidak boleh dipirang…Yang aneh bagiku ..aku berkali kali membolos tapi secara absen hanya beberapa kali aja aku nggak masuk…dan ketika orang tuaku dimohon ke sekolah beliau tidak pernah mau datang..karena setahu orang tuaku  jika ada panggilan dari sekolah berarti harus melunasi administrasi….ini yang bikin orang tuaku nggak mau menuruti panggilan…
Esuknya aku masuk dengan kepala gundul…tapi aku tetap pakai topi dan sampai saat ini saya suka sekali koleksi topi…dan sampai sekarangpun aku suka pakai topi….Di dalam kelas topi tetap aku pakai…sebagian guru tidak bermasalah dengan sikapku yang pakai topi di ruang kelas….hanya 1 guru yang bersikeras agar aku melepas topi jika di dalam kelas….beliau adalah guru matematika..orangnya gendut sekali lebih gendut dari Didi Petet..kepala botak kinclong..mungkin karena kebanyakan berpikir kali….di jari tengah tangan kirinya terselip cincin batu akik yang sebesar cincinnya Tessy Kabul pemain srimulat…kumis tebal setebal kumis pak raden dan kalau mengajar sambil merokok …Kalau naik motor terlihat lucu..karena badan segede itu naik motor Honda C70 hijau yang jalannya selalu mendut mendut…..nama beliau pak Heri…Beliau menyuruhku buka topi saat di dalam kelas jika mau ikut pelajarannya ..dengan tegas aku menjawab   “tidak mau !!’…5 kali beliau menyuruhku buka topi…aku tetap tidak mau….akhirnya aku di dekati dan ditarik keluar dari bangkuku …. dengan marah beliau menyuruhku keluar dan berdiri di bawah tiang bendera di halaman sekolah……yah mau tidak mau aku berjalan malas menuju ke bawah tiang bendera……sampai pelajaran beliau selesai 2 jam…..aku berdiri menatap kosong ke rumput halaman dengan tersinari cahaya matahari ….
Begitu banyak tindakan kontroversi yang aku lakukan sampai sampai ketika ada gambar palu arit ( lambang PKI ) di tembok kelas …aku yang dituduh pertama kali ,semua mata tertuju padaku…seolah olah aku yang benar benar menggambar…bahkan teman baikku yang kadang demi solidaritas sebagai teman dia juga ikut menemaniku membolos pun, menyuruh aku mengaku daripada masalah diperpanjang ke suster kepala sekolah atau bahkan bisa berurusan dengan polisi……….Aku tetap tidak mengaku karena memang aku tidak menggambarnya…akhirnya guru yang mengajar saat itu langsung menyatakan tidak mau mengajar di tempat kami sebelum ada yang mengaku….sekeluar guruku kelas jadi ribut saling tuduh…aku hanya diam…meski sahabatku Heri Bertus menginterogasiku terus untuk memastikan yang menggambar aku atau bukan…dan tetap kujawab bukan aku….akhirnya ribut ribut terdiam..serentak semua mata tertuju pada satu orang saat temanku ada yang mengakui bahwa dia yang menggambarnya….dan dengan marah marah kami menyuruh dia langsung mengklarifikasi ke ruang guru…ternyata dia juga Cuma iseng iseng nggambar tapi lupa menghapus ………

Hari hari berlalu …kebandelanku menuju puncak saat aku mengancam teman teman laki laki agar tidak masuk sekolah secara berbarengan pada hari tertentu dimana saat itu ada acara penting di sekolah….dan mereka menuruti ajakanku..hanya 1 anak laki laki dikelasku yang masuk…karena saat aku mengajak untuk membolos masal ke teman laki laki…dianya sedang tidak masuk karena sakit…jadi nggak tahu kalo ada acara membolos masal..
Esuk harinya semua yang tidak masuk kemarin dimasukkan ke ruang karantina ….tidak ada jam pelajaran…yang ada adalah interogasi yang dilakukan oleh bapak wakil kepala sekolah untuk mencari siapa pimpinan mbolos masal kemarin..meski dengan marah marah ,bapak wakil kepala sekolah tidak mendapat jawaban karena menurut laporan teman yang datang ke rumahku semua yang ditanya sepakat menjawab tidak tahu…saat peristiwa interogasi di ruang karantina itu aku sedang tidak masuk ,,membolos lagi…Dan keesukan harinya aku masih tidak masuk…Acara karantina siswa laki laki dikelasku berlanjut…kali ini bapak wakil kepala sekolah tidak hanya marah marah…tapi pakai adegan lepas sepatu dan dipukulkan di meja didepannya….sambil mengatakan “ kayaknya sepatu ini cukup sakit jika ditamparkan ke kepala kalian…paham..!! itu menurut cerita temanku…dan karena yang ditanya pertama kali adalah murid yang penakut maka sambil menangis karena dibawah ancaman tamparan sepatu dia menjawab kalau yang memimpin pemberontakan ini adalah aku…akhirnya semua diijinkan masuk ke kelas lagi..setelah wakil kepala sekolahku dapat jawaban …
Mendengar cerita temanku tentang interogasi yang menegangkan aku tertawa tawa puas…dan besuknya aku memberanikan diri masuk…apa yang terjadi ??!!dengan marahnya bapak wakil kepala sekolah menyatakan bahwa aku bukan lagi murid di sekolahku…aku dipecat…!! Dengan gagahnya aku pulang..ke rumah…Trimakasih ( dalam hatiku )..
Yah sudah…aku pikir lebih baik begini daripada sekolah juga nggak jelas tujuannya….aku mulai bengong di rumah …lalu ada tawaran kerja di pengrajin gitar…sampai akhirnya dipanggil suster untuk masuk sekolah lagi……………….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar